Penjajap adalah sejenis perahu yang
digunakan untuk pertempuran di laut. Perahu jenis ini dulu banyak digunakan
baik oleh angkatan laut maupun bajak laut di Nusantara. Penjajap berbentuk
panjang dengan haluan dan buritan yang sangat lancip dan dibuat ringan agar
dapat bergerak cepat. Ukurannya beragam, namun semakin kecil perahu penjajap
makin baik, karena kecepatannya menjadi bertambah besar. Serangan biasanya
dilakukan menggunakan penjajap kecil yang dapat bergerak cepat, sedangkan
penjajap besar berfungsi sebagai pelindung. Penjajap lazimnya memiliki dua
tiang layar. Layar berbentuk segi empat dan terbuat dari kajang. Sebagian besar
perahu terbuka, kecuali di buritan yang diberi beratap sebagai tempat kedudukan
nakhoda. Di tempat ini juga amunisi dan senjata disimpan. Untuk keperluan
bertempur penjajap dilengkapi baik dengan meriam berkaliber besar maupun lela
(meriam kecil). Dua meriam diletakkan di bagian depan, menembus sisi perahu,
dengan moncong sejajar dengan arah perahu. Lela diletakkan melintang pada
lambung kanan dan kiri. Pada penjajap kecil hanya ada satu atau dua lela.
Selain layar penjajap juga dapat dibantu oleh dayung. Penjajap berukuran sedang
memiliki 20-30 pendayung, dan dengan dayung pandak penjajap dapat bergerak
dengan cepat baik ke depan maupun belakang.
Rujukan
• Adrian B. Lapian (2009). Orang
Laut-Bajak Laut-Raja Laut:Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad XIX. Jakarta:
Komunitas Bambu.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Penjajap
No comments:
Post a Comment