Dilahirkan dengan keterbatasan
kemampuan mendengar serta berbicara, tidak membuat Srihanik (17) berputus asa
dalam menggapai prestasi. Karena kegigihannya itu, remaja asal Dusun Becek,
Desa Kalirong, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menjuarai lomba
Desain Grafis Sekolah Luar Biasa tingkat Provinsi Jawa Timur. Dalam perlombaan
Pendidikan Keterampilan yang digelar di Surabaya, 23-25 Juli 2011 lalu itu,
siswi yang duduk dikelas VIII SLB Dharma Wanita, Kecamatan Grogol, Kabupaten
Kediri tersebut menyisihkan 19 peserta utusan daerah lain se-Jawa Timur. Ia
berhasil menggondol juara pertama dengan mengusung pembuatan poster serta
pembuatan website beserta desainnya. Dalam website yang mengantarkannya sebagai
pemenang itu, ia mengambil tema Bahaya Narkoba. “Hingga pemenang diumumkan,
saya tidak menyadarinya. Sampai saya diberitahu untuk maju ke panggung. Saat
menerima piala itu, saya baru menangis haru,” ujar Srihanik sebagaimana
diartikan oleh Nanda, guru pembimbing desain, Rabu (27/7/2011). Sementara itu,
Nanda menuturkan, sebelum berlomba di tingkat provinsi, Srihanik mengikuti
seleksi antar SLB tingkat Kabupaten Kediri yang digelar di Kecamatan Gurah pada
18 Juli lalu. Saat itu, lanjut Nanda, putri pasangan Tukiman dan Sulastri, sama
sekali belum mengenal komputer, apalagi desain grafis. “Namun karena
kecerdasannya, dalam waktu dua hari saja belajar, dia sudah mampu menyerap
materi dengan baik,” bangga Nanda. Dengan prestasi gemilangnya itu, Nanda
menambahkan, Srihanik otomatis berhak mewakili Jawa Timur dalam lomba serupa
tingkat Nasional yang akan digelar sekitar September nanti. “Saat ini kami
bersiap untuk event nasional itu,” pungkas Nanda. Sebelumnya, Srihanik sempat
dilarang bersekolah oleh keluarganya. Sebab, selain kondisinya yang mengalami
tuna rungu tuna wicara itu, keluarganya juga hidup dalam keterbatasan ekonomi.
Bapaknya, Tukiman, hanya berprofesi sebagai pedagang kerupuk sambal di Pasar
Tradisional Pesantren, Kota Kediri.
Sumber: http://edukasi.kompas.com
No comments:
Post a Comment