Ponorogo begitu banyak menyimpan potensi
alam yang sangat luar biasa, khususnya di daerah timur dari arah kota
yang meliputi Kecamatan Ngebel, Kecamatan Pulung, Kecamatan Pudak dan
Kecamatan Sooko. Potensi alam tersebut jika “disentuh” oleh pemerintah
akan menambah pemasukan untuk pemkab dan juga memberikan peluang
pekerjaan bagi masyarakat setempat.
Kali ini saya akan mencoba memberikan
sedikit gambaran potensi alam yang berada di Kecamatan Pudak. Kecamatan
Pudak adalah Kecamatan yang berada sekitar 30 km dari pusat pemerintahan
Kabupaten Ponorogo. Kecamatan Pudak berada di lereng Gunung Wilis
Selatan dan memiliki hawa yang sangat sejuk. Potensi alam yang dimiliki
dan bisa dikembangkan sangat banyak, antara lain agro wisata perkebunan
sayur, Wisata Tanah Goyang, Puncak Kayangan dan yang terbaru adalah Potensi Wisata air terjun.
Kecamatan Pudak yang berada di wilayah
pegunungan memiliki aliran sungai yang sangat jernih, aliran sungai yang
turun langsung melalui perbukitan dari lereng Gunung Wilis membentuk
air terjun. Di Kecamatan Pudak ada beberapa air terjun yang belum
tersentuh dan mendapat perhatian. Air terjun yang dalam istilah
masyarakat sekitar disebut dengan Coban. Di Desa Krisik Kecamatan Pudak
terdapat beberapa coban yang saat ini mulai dibuka untuk umum.
Coban-coban tersebut berada di wilayah hutan milik perhutani yang berada
di lereng Gunung Wilis. Diantara air terjun itu salah satunya bernama
Coban Lawe. Di komplek Coban Lawe ini masih ada dua lagi air terjun.
Dan berikut ini adalah gambaran salah satu coban (air terjun) yang ada di Pudak, yaitu COBAN LAWE.
AKSES MENUJU COBAN LAWE
Coban Lawe bisa diakses melalui dua
jalur, yaitu jalur Pulung-Pudak dan jalur Sooko-Pudak. Jalur
Pulung-Pudak bisa diakses dari Perempatan Pasar Pulung lurus langsung
menuju Kecamatan Pudak. Dalam perjalanan Pulung-Pudak anda akan disuguhi
hamparan pemandangan alam yang menakjubkan yang tersaji dilembah-lembah
di bawah jalan menuju Pudak. Sebagai ancer-ancer (jawa) untuk menuju ke
air terjun, sesampainya di wilayah Pudak di sebelah kanan jalan ada
SMPN 1 Pudak, sekitar 100 meter dari SMPN 1 pudak ada kantor Desa
Krisik, di depan kantor di seberang jalan ada pertigaan kecil yang belum
diaspal (saat ini). Dari pertigaan tersebut Coban Lawe masih sekitar 1
km.
Jika ditempuh melalui jalur Sooko-Pudak
bisa diakses dari perempatan pasar Pulung belok kanan menuju arah ke
Kecamatan Sooko, kemudian ikuti jalur menuju Kecamatan Pudak dan
kemudian menuju ke Kantor Desa Krisik. Jika melewati jalur
Sooko-Pudak ini nanti akan ada alternatif tempat wisata yang bisa
dikunjungi yang berada di Kecamatan Sooko, diantaranya Air Terjun Pletuk, Goa Maria Fatma, Bukit Mayong, Gunung Bedes, hamparan sawah yang indah,
sentra susu perah, perkebunan buah naga dan juga sentra
perikanan. Dijalur ini pula akan melewati jalan di bawah
rindangnya hutan pohon jati, dan jangan lupa mampir di Warung Mbok Som yang berada di tengah-tengah hutan dengan menu spesialnya Jadah Ketan Abang yang bisa dinikmati sambil lesehan dan menikmati sejuknya udara di bawah pohon.
KONDISI JALAN
Kondisi jalan menuju Coban Lawe hanya
bisa dilalui dengan kendaraan roda dua, sekitar 500 meter dari jalan
raya (pertigaan depan Kantor desa Krisik) kondisi jalan masih belum
dimakadam sehingga ini akan menyulitkan pengendara untuk naik. Kemudian
jalan yang berada di tengah hutan pinus hanya jalan setapak, sudah bisa
dilalui dengan kendaraan roda dua namun harus dengan kehati-hatian, jika
ceroboh tidak menuntut kemungkinan terpeleset dan juga masuk jurang.
KONDISI COBAN LAWE
Setelah menempuh perjalanan yang sulit
dan perjuangan yang luar biasa, sesampainya di air tejun jerih payah
tersebut akan hilang dan berganti kekaguman akan keindahan air terjun.
Kondisi secara keseluruhan coban lawe masih alami, di sekitar air terjun
masih ditumbuhi berbagai macam tumbuhan liar. Suara kicauan burung
sesekali berdendang mengikuti alunan butiran air yang jatuh dari
ketinggian. Keadaan air sangat jernih ibarat air AQUA yang
siap diminum. Bulir-bulir air yang menerpa wajah ibarat selendang
bidadari yang diusapkan ke wajah kita yang membuat kita enggan beranjak
untuk meninggalkannya. Sepoi angin yang berhembus seakan mendorong diri
untuk bermalas-malasan pergi dan ingin tetap menikmatinya.
No comments:
Post a Comment