Soto
Branggahan memang tak seterkenal soto lamongan, soto madura maupun soto makasar.
Jika ketiga varian soto tersebut terbesar di penjuru Nusantara, bahkan manca
Negara, soto Branggahan hanya terlokalisir disepanjang Jalan Desa Branggahan,
Kecamatan Ngadiluweh Kabupaten Kediri. Walaupun ada diluar wilayah tersebut,
jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya berupa warung tenda atau warung kecil.
Sebagaimana
soto-soto lain yang memiliki ke khasan sesuai daerah dimana soto tersebut
dijual, soto Branggahan juga memiliki kekhasan, kekhasan itu terletak pada
piranti makan dan racikan bahan yang digunakan. Dari sisi piranti makan, soto
Branggahan (yang asli) disajikan menggunakan mangkuk kecil (seperti mangkuk
bubur cina kuno) dan sendok bebebk berbahan baja tahan karat (Steinless Steel).
Sementara untuk racikan bahan, berbeda dengan beberapa jenis soto, soto
Branggahan berkuah santa yang telah dicampur dengan kemiri.ini digunakan agar
kuah tidak bening dan dapat rasa gurih. Ini berbeda dengan soto kudus yang
menggunakan taburan kacang goreng sebagai penambah gurih.
Piranti
makan yang unik dan rasa guri namun tidak eneg ketika mengkonsumsi soto
Branggahan mayoritas konsumen “tanduk” (tambah) ketika menikmatinya. Soto
branggahan beberapa pembelinya sampai tambah enam hingga 8 mangkok.
sumber: situs resmi pemerintah kab. kediri
No comments:
Post a Comment